Langsung ke konten utama

Contoh Soal Dan Jawaban Tentang Zaman Pra-Aksara / Pra-Sejarah Di Indonesia - Tugas Harian Sekolah

Sejarah Indonesia




CONTOH SOAL BESERTA JAWABAN
TENTANG ZAMAN PRA - AKSARA DI INDONESIA





Soal


1.  Tulislah ciri-ciri manusia purba jenis Pithecantropus Erectus !
2.  Bedakan ciri fisik manusia purba Megantropus dengan Manusia
 Purba Pithecantropus Erectus !
3.  Bagaimana ciri-ciri kehidupan manusia purba !
4.  Sebutkan tempat penemuan manusia purba Indonesia !
5.  Setelah dianalisa ada berapa jenis manusia purba yang ditemukan
di Indonesia !



Jawaban


1.  - Seperti kera yang berjalan tegak
 - Hidup secara berkelompok
 - Makanannya daging hewan darat dan tumbuhan
 - Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
 - Tulang atap tengkoraknya lebar dan berbentuk lonjong
 - Bentuk gigi gerahamnya besar dan mempunyai rahang yang
   sangat kuat


2.   a. Ciri-ciri Manusia Purba Megantropus :
    
- Mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar
    - Rahangnya kuat dan besar
    - Berbadan tegap
    - Jenis makannya tumbuh-tumbuhan


  b. Ciri-ciri Manusia Purba Pithecantropus :
    
- Manusia kera yang bejalan tegap
    - Hidungnya lebar
    - Tulang atap tengkoraknya lebar dan berbentuk lonjong
    - Jenis makannya daging hewan darat dan tumbuhan


3. Kehidupan manusia purba terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
    Merupakan suatu masa ketika manusia purba mengumpulkan
    makanan yang dibutuhkan oleh mereka sendiri atau yang lain
    untuk bertahan hidup dengan mengumpulkan dan berburu yang
    tersedia di alam Ciri-cirinya yaitu Hidup dalam berkelompok
    agar memudahkan mereka bergerak dalam mencari makanan,
    Sangat
 menggantungkan pada alam sekitar, Hidup selalu
    berpindah-pindah karena bergantung pada ketersediaan
    makanan di lingkungan yang ditempatinya (nomaden).


b. Masa Bercocok Tanam
     Pada masa ini manusia purba sudah bisa menghasilkan
     makanan sendiri dengan bercocok tanam dan berternak, pada
     saat itu manusia purba sudah mempunyai rumah tinggal tetap.

c. Masa Perundagian (masa kemahiran teknik)
    Pada masa ini manusia purba sudah mengenal atau dapat
    membuat perkakas-perkakas yang berasal dari logam dan batu.
    Pada masa ini juga manusia purba sudah bisa membuat
    perhiasan seperti Nekara dan Moko.

d. Masa Megalithikum (zaman batu besar)
    Karena manusia purba sudah mampu membuuat peralatan
    dalam ukuran besar. Penghuni pada zaman ini sudah mengenal
    kepercayaan, mereka percaya pada roh-roh nenek moyang
    yang sudah meninggal. Mereka membuat meja yang terbuat
    dari batu besar untuk melakukan sesaji (ibadah) seperti pada
    Menhir dan Dolmen.

4. Penemuan manusia purba paling banyak ada di pulau Jawa.
Meskipun di daerah lain pun ada seperti di Flores, beberapa
penemuan penting lainnya fosil manusia purba misalnya di
Sangiran dan Trinil Ngawi Jawa Timur


5. Ada 6:     - Megantropus Paleojavanicus
               - Pithecantropus Erectus
               - Pithecantropus Mojokertensis
               - Homo Soloensis
               - Homo Wajakensis
               - Pithecantropus Soloensis


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HOUSEKEEPING : Metode-Metode Pembersihan Public Area Hotel

JENIS / METODE PEMBERSIHAN AREA Pekerjaan membersihan area umum dilakukan oleh Public Area Attendant / Housemen Section yang bertanggung jawab atas area-area umum dan melakukan perintah-perintah yang diberikan Public Area Supervisor Metode-Metode Pembersihan Public Area dapat dibagi 2 jenis, yaitu  : 1. Metode Pembersihan Secara Manual 2. Metode Pembersihan Dengan Mesin METODE MANUAL Adalah Metode Pembersihan yang menggunakan tenaga manusia tanpa menggunakan bantuan mesin, antara lain : 1. Dry Dusting     Adalah metode pembersihan disuatu permukaan benda dengan menggunakan lap kering sehingga debu terangkat 2. Dump Dusting     Adalah Metode Pembersihan permukaan suatu benda dari kotoran atau debu dengan menggunakan lap lembab 3. Sweeping     Adalah Metode Pembersihan pada permukaan lantai atau anak tangga dari berbagai macam kotoran maupun debu dengan cara menyapu dengan menggunakan broom atau sapu injuk, sapu lidi, sapu plastik. 4. Moping     A

Break Event Point (BEP) - Tugas Harian Sekolah

A. Pengertian BEP BEP atau disebut juga dengan Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah ; 1.      Alat perencanaan untuk hasilkan laba. 2.      Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. 3.      Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 4.      Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti. B. Biaya Tetap dan Biaya Variabel Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total

Bahan Pembersih (Cleaning Supplies); Syarat Bahan Pembersih; Jenis Bahan Pembersih - Tugas Harian Sekolah

Housekeeping Perhotelan BAHAN PEMBERSIH (CLEANING SUFFLIES) A. PERNGERTIAN BAHAN PEMBERSIH        Cleaning Suppllies (bahan pembesih) adalah bahan kimia yang bermanfaat      untuk membantu proses pembersihan. Dilihat dari bentuknya cleaning sufflies     dapat dibedakan menjadi beberapa jenis zat cair, zat padat, powder (bubuk)     dan pasta. B. SYARAT BAHAN PEMBERSIH         Bahan Pembersih yang baik pada umumnya harus memenuhi persyaratan      sebagai berikut :      1. Biodegradable          Yaitu dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga tidak membahayakan          lingkugan / tidak mencemari lingkungan.      2. Solubility          Yaitu dapat larut dalam air dan mudah dihilangkan dari permukaan benda          yang dibersihkan.      3. Wetting          Yaitu sifat pembasahan yang kuat, untuk mendapatkan sifat ini diperlukan          zat aktif permukaan (surfactants) untuk menurunkan tegangan permukaan          air, sehingga pe