Sejarah Indonesia
1. Pedagang
Menurut Tome Piers sekitar abad ke 7 sampai dengan 16, dalam proses ini pedagang nusantara dan pedagang asing (islam) bertemu dan saling bertukar pengaruh. Sebagian para pedagang asing tinggal di wilayah Pantai yang disebut Pekojan.
2. Perkawinan
Pedagang-pedagang itu dan juga keluarganya menikah dengan orang pribumi lalu setelah menikah para pedagnag atau ulama itu menyaratkan untuk membaca 2 kalimat syahadat terlebih dalu, lalu anak-anak hasil perkawinan itu pun mengikuti agama yang dianut orang tuanya.
3. Pendidikan
Perkembangan islam semakin luas, munculnya mubalig dan para ulama dengan mendirikan pondok pasantren. Pasantren-pasantren pada awal masa penyebaran islam diantaranya adalah :
- Pesantren Ampel Denta (Surabaya) yang didirakan oleh Sunan
Ampel.
- Pesantren Sunan Giri (Surabaya).
4. Tasawuf
Merupakan ajaran ketuhanan yang telah mencampur tangan dengan mistik atau hal-hal magis. Kata Tasawuf berasal dari kata “sufi” yang berarti kain wol yang berasal dari bulu domba. Karena para ahli tasawuf selalu memakai jubah dari bahan wol. Ajaran ini masuk sekitar abad ke 13 tetapi baru berkembang pesat sekitar abad ke 17, melalui tasawuf bentuk islam yang diperkenalkan menunjuk kesamaan dengan islam pikiran orang-orang Jawa Hindu, Siwa dan Budha. Tokoh terkenalnya misalnya Hamzah Fansuri.
5. Dakwah
Penyebaran islam tidak dapat dilepaskan oleh para wali
9 Wali Songo : Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Gunung Jati, Ampel, Giri, Bonang, Kudus, Kalijaga, Muria, Drajat
6. Kesenian
Contoh kesenian oleh sunan Kalijaga melalui kesenian Wayang, kesenian gamelan oleh Sunan Bonang, serta lagu yang berisi syair-syair nasihat dan dasar-dasar ajaran islam (gending). Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah, tapi diperkaya dengan seni islam melalui akulturasi. Seni sastra Tasawuf, hikayat, babad, yang disadur ke dalam bahasa Melayu
PENGARUH AGAMA DAN KEBUDAYAAN
AGAMA ISLAM DI INDONESIA
AGAMA ISLAM DI INDONESIA
A. PROSES
MASUKNYA DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
1. Agama Islam Indonesia
Agama Islam lahir di kota Mekkah, Arab Saudi. Pada bulan Ramadhan tahun 610 Masehi, Nabi Muhammad yang tepatnya berusia 40 tahun didatangi malaikat Jibril di Gua Hira.
Sekitar tahun 613 Masehi, Nabi Muhammad mulai menyebarkan agama islam secara terbuka Nabi Muhammad dan pengikutnya kemudian memutuskan pindah ke Madinah karena suku Quraisy.
Pristiwa ini dikenal dengan nama Hijrah, yang kemudian digunakan sebagai awalan penanggalan Islam. Pada tahun 630 Masehi, Nabi Muhammad berhasil membebaskan kota Mekkah dari kekuasaan kaum Kafir, pasca perang kaum Quraisy dan penduduk mekkah mulai memeluk agama islam, dan Ka’bah menjadi kiblat ibadah agama islam.
Agama Islam lahir di kota Mekkah, Arab Saudi. Pada bulan Ramadhan tahun 610 Masehi, Nabi Muhammad yang tepatnya berusia 40 tahun didatangi malaikat Jibril di Gua Hira.
Sekitar tahun 613 Masehi, Nabi Muhammad mulai menyebarkan agama islam secara terbuka Nabi Muhammad dan pengikutnya kemudian memutuskan pindah ke Madinah karena suku Quraisy.
Pristiwa ini dikenal dengan nama Hijrah, yang kemudian digunakan sebagai awalan penanggalan Islam. Pada tahun 630 Masehi, Nabi Muhammad berhasil membebaskan kota Mekkah dari kekuasaan kaum Kafir, pasca perang kaum Quraisy dan penduduk mekkah mulai memeluk agama islam, dan Ka’bah menjadi kiblat ibadah agama islam.
2. Teori-Teori Masuknya Agama Islam Ke
Indonesia
a. Teori Gujarat
Menurut teori ini, agama islam masuk sekitar abad ke 13 dibawa oleh para pedagang islam dari Gujarat India. Ada 2 bukti yang mendukung teori ini:
1) Dengah buktinya batu nisan Sultan Malik Al-Shaleh Samudra
Pasai bercorak Gujarat.
2) Tulisan Marco Pollo yang menyatakan pernah singgah di Perlak
(peureula) pada tahun 1292 dan mendapati banyak penduduk
beragama islam serta peran pedagang India dalam penyebrang
agama tersebut.
b. Teori Mekkah
Menurut teori ini, pengaruh islam masuk ke Indonesia sekitar
abad ke 7 dibawa langsung oleh para pedagang Arab buktinya adalah adanya pemukiman islam tahun 674 di Baros, Pantai Selatan Sumatra Barat.
c. Teori Persia
Islam masuk dibawa oleh orang-orang Persia sekitar abad ke 13. Buktinya adanya upacara adat Tabot, yaitu upacara memperingati meninggalnya Imam Husain Bin Ali (cucu Nabi Muhammad SAW), di Bengkulu dan Sumatra Barat (tabuik) setiap tanggal 10 Muharram atau 1 Syura. Dan termasuk upacara ritual tahunan Persia. Selain itu ada kesamaan ajaran Sufi yang dianut oleh Syekh Siti Jenar dan Sufi Iran beraliran Al-Halaj.
Pada umumnya, orang islam sudah masuk ke Indonesi sejak abad ke 7, namun baru berkembang pada abad ke 13 sejalan dengan kemundurannya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha, serta semakin berkembang ramai pedagang-pedagang islam dari Gujarat dan Persia.
a. Teori Gujarat
Menurut teori ini, agama islam masuk sekitar abad ke 13 dibawa oleh para pedagang islam dari Gujarat India. Ada 2 bukti yang mendukung teori ini:
1) Dengah buktinya batu nisan Sultan Malik Al-Shaleh Samudra
Pasai bercorak Gujarat.
2) Tulisan Marco Pollo yang menyatakan pernah singgah di Perlak
(peureula) pada tahun 1292 dan mendapati banyak penduduk
beragama islam serta peran pedagang India dalam penyebrang
agama tersebut.
b. Teori Mekkah
Menurut teori ini, pengaruh islam masuk ke Indonesia sekitar
abad ke 7 dibawa langsung oleh para pedagang Arab buktinya adalah adanya pemukiman islam tahun 674 di Baros, Pantai Selatan Sumatra Barat.
c. Teori Persia
Islam masuk dibawa oleh orang-orang Persia sekitar abad ke 13. Buktinya adanya upacara adat Tabot, yaitu upacara memperingati meninggalnya Imam Husain Bin Ali (cucu Nabi Muhammad SAW), di Bengkulu dan Sumatra Barat (tabuik) setiap tanggal 10 Muharram atau 1 Syura. Dan termasuk upacara ritual tahunan Persia. Selain itu ada kesamaan ajaran Sufi yang dianut oleh Syekh Siti Jenar dan Sufi Iran beraliran Al-Halaj.
Pada umumnya, orang islam sudah masuk ke Indonesi sejak abad ke 7, namun baru berkembang pada abad ke 13 sejalan dengan kemundurannya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha, serta semakin berkembang ramai pedagang-pedagang islam dari Gujarat dan Persia.
B. SALURAN
PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
1. Pedagang
Menurut Tome Piers sekitar abad ke 7 sampai dengan 16, dalam proses ini pedagang nusantara dan pedagang asing (islam) bertemu dan saling bertukar pengaruh. Sebagian para pedagang asing tinggal di wilayah Pantai yang disebut Pekojan.
2. Perkawinan
Pedagang-pedagang itu dan juga keluarganya menikah dengan orang pribumi lalu setelah menikah para pedagnag atau ulama itu menyaratkan untuk membaca 2 kalimat syahadat terlebih dalu, lalu anak-anak hasil perkawinan itu pun mengikuti agama yang dianut orang tuanya.
3. Pendidikan
Perkembangan islam semakin luas, munculnya mubalig dan para ulama dengan mendirikan pondok pasantren. Pasantren-pasantren pada awal masa penyebaran islam diantaranya adalah :
- Pesantren Ampel Denta (Surabaya) yang didirakan oleh Sunan
Ampel.
- Pesantren Sunan Giri (Surabaya).
4. Tasawuf
Merupakan ajaran ketuhanan yang telah mencampur tangan dengan mistik atau hal-hal magis. Kata Tasawuf berasal dari kata “sufi” yang berarti kain wol yang berasal dari bulu domba. Karena para ahli tasawuf selalu memakai jubah dari bahan wol. Ajaran ini masuk sekitar abad ke 13 tetapi baru berkembang pesat sekitar abad ke 17, melalui tasawuf bentuk islam yang diperkenalkan menunjuk kesamaan dengan islam pikiran orang-orang Jawa Hindu, Siwa dan Budha. Tokoh terkenalnya misalnya Hamzah Fansuri.
5. Dakwah
Penyebaran islam tidak dapat dilepaskan oleh para wali
9 Wali Songo : Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Gunung Jati, Ampel, Giri, Bonang, Kudus, Kalijaga, Muria, Drajat
6. Kesenian
Contoh kesenian oleh sunan Kalijaga melalui kesenian Wayang, kesenian gamelan oleh Sunan Bonang, serta lagu yang berisi syair-syair nasihat dan dasar-dasar ajaran islam (gending). Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah, tapi diperkaya dengan seni islam melalui akulturasi. Seni sastra Tasawuf, hikayat, babad, yang disadur ke dalam bahasa Melayu
Komentar
Posting Komentar